Senin, 09 September 2019

Inilah Pencapaian Bank Indonesia Terbaik dan Terbaru Dalam Sejarah

Bank Indonesia (BI) mendapatkan penghargaan Partner Perduli PAUD (Pendidikan Anak Umur Awal) dari Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan. Ini jadi satu diantara instansi publik yang sudah berperan dengan relevan dalam memberi dukungan program pendidikan nonformal lewat Program Sudut Baca serta Dongeng (PBD) untuk anak umur awal.
Penghargaan itu dikatakan langsung oleh Menteri Pendidikan serta Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, dalam pucuk peringatan Hari Aksara Internasional ke-54 Tingkat Nasional di Makasar tempo hari.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengemukakan penghargaan ini tentu saja jadi pendorong motivasi serta semangat BI selalu untuk bereksperimen untuk tingkatkan peranannya dalam meningkatkan pendidikan resmi serta nonformal di tanah air.
PBD salah satu program sosial BI di bagian pendidikan yang diperuntukkan pada anak umur awal untuk tingkatkan literasi keuangan seperti kenal ciri keaslian uang Rupiah, menjaga uang Rupiah, dan menggerakkan pergerakan menabung serta bijak keluarkan uang.
"PBD dibangun di instansi pendidikan anak umur awal baik resmi serta nonformal seperti Barisan Bermain, Taman Kanak-Kanak, Raudhotul Anfal, dan lain-lain," katanya dalam info tercatat di Jakarta.
Semenjak tahun 2015, BI sudah membuat 183 unit PBD di semua Indonesia baik di daerah Kantor Pusat atau 46 Kantor Perwakilan BI di semua Indonesia.
Untuk memberi dukungan implementasi PBD itu, dikerjakan serangkaian workshop edukasi keuangan anak umur awal buat guru-guru PAUD di sejumlah kota seperti Jakarta, Surabaya, Palembang, Gorontalo, serta Samarinda.
Ke depan BI memiliki komitmen untuk selalu memberi dukungan peningkatan dunia pendidikan nasional jadi satu diantara bentuk visinya jadi bank sentra yang berperan dengan riil pada perekonomian Indonesia.
Tidak hanya PBD, BI mempunyai program sama untuk pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) serta mahasiswa seperti Program BI Corner yakni pendirian harga keramik lantai perpustakaan sudut, pemberian beasiswa baik di Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta, Program BI Mengajar, Program Kunjungan Pelajar ke BI, serta fasilitasi riset.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, inginkan petani serta nelayan mulai manfaatkan skema perdagangan dengan online atau e-commerce untuk jual produknya. Dengan begitu, nelayan serta petani makin gampang mencapai pasar.
"Belum juga bagaimana dari petani, dari nelayan, dari perdagangan kecil dapat disambungkan. Jika kecil kan mereka disambungkan, jika saat ini masih jualan ke pasar tradisionil," tutur Perry di Gedung Dhanapana.
Perry menjelaskan, selama ini ada seputar 60 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. Jumlahnya itu keseluruhannya belum masuk ke e-commerce.
"UMKM kita ada 60 juta, yang tentunya ini jadi pasar untuk pasarnya e-commerce serta pasarnya fintech. Yang ini, yang terus ditingkatkan.
Selain itu, tingkat pemakaian internet serta smartphone yang makin bertambah jadi daya tarik untuk masuk ke e-commerce. E-commerce jadi satu harga tv led diantara langkah untuk menggerakkan tingkat inklusi keuangan yang sekarang masih seputar 51 %.
"Indonesia penduduknya 268 juta, pemakai internat serta mobile itu 150 juta, penetrasi di beberapa wilayah ada, itu dari bagian tehnologi. Dari bagian kesempatan ekonominya, indeks inklusi keuangan kita itu baru 51 %, jadi masih hampir 49 % belum tersentuh dunia keuangan serta ini ialah kesempatan untuk kita bangun baik fintech atau e-commerce.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar